Suka Sejarah

Peradaban Babilonia: Hukum Hammurabi Dan Taman Gantung

Peradaban Babilonia adalah salah satu peradaban tertua dan paling berpengaruh di dunia kuno. Terletak di Mesopotamia (sekarang Irak), peradaban ini berkembang sekitar 4000 tahun yang lalu dan meninggalkan warisan yang sangat signifikan dalam sejarah manusia. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi dua aspek penting dari peradaban Babilonia: Hukum Hammurabi dan Taman Gantung Babilonia.

Hukum Hammurabi

Hukum Hammurabi adalah salah satu kode hukum tertua yang masih ada saat ini. Ditulis pada tahun 1754 SM oleh Raja Hammurabi, raja keenam dari Dinasti Babilonia, hukum ini terdiri dari 282 pasal yang mengatur berbagai aspek kehidupan masyarakat Babilonia, termasuk hukum perdata, pidana, dan agama.

Hukum Hammurabi terdiri dari dua bagian utama: prinsip-prinsip dasar dan hukum spesifik. Prinsip-prinsip dasar meliputi konsep keadilan, kesetaraan, dan perlindungan hak-hak individu. Hukum spesifik meliputi aturan-aturan yang lebih rinci tentang berbagai aspek kehidupan, seperti pernikahan, warisan, dan perdagangan.

Contoh dari Hukum Hammurabi adalah sebagai berikut:

  • "Mata ganti mata, gigi ganti gigi" (Pasal 196), yang berarti bahwa jika seseorang menyakiti orang lain, maka ia harus menerima hukuman yang sama.
  • "Siapa yang mencuri dari kuil atau istana, harus dibunuh" (Pasal 6), yang menunjukkan bahwa kejahatan terhadap negara dan agama dianggap sangat serius.

Hukum Hammurabi tidak hanya berlaku di Babilonia, tetapi juga di berbagai wilayah lain di Mesopotamia. Bahkan, hukum ini masih dipelajari oleh para ahli hukum dan sejarawan hari ini sebagai contoh awal dari sistem hukum modern.

Peradaban Babilonia: Hukum Hammurabi dan Taman Gantung

Taman Gantung Babilonia

Taman Gantung Babilonia adalah salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno dan salah satu struktur arsitektur paling mengagumkan di dunia kuno. Terletak di pusat kota Babilonia, taman ini dibangun oleh Raja Nebukadnezar II (605-562 SM) sebagai hadiah untuk istrinya, Ratu Amytis.

Taman Gantung Babilonia terdiri dari beberapa lapisan tanah yang didukung oleh sistem irigasi yang kompleks. Tanah-tanah ini dipenuhi dengan berbagai jenis tanaman, termasuk pohon-pohon, semak-semak, dan bunga-bunga. Sistem irigasi yang digunakan untuk menyuplai air ke taman ini sangatadvanced untuk waktu itu dan menggunakan kombinasi dari saluran air, tangki, dan pompa.

Taman Gantung Babilonia tidak hanya berfungsi sebagai tempat rekreasi, tetapi juga sebagai simbol kekuasaan dan kekayaan Babilonia. Dengan ukuran yang diperkirakan sekitar 1.000 meter persegi, taman ini menjadi salah satu struktur terbesar di dunia kuno.

Keruntuhan Peradaban Babilonia

Peradaban Babilonia mengalami keruntuhan pada abad ke-6 SM, setelah penyerbuan oleh Kekaisaran Persia. Pada tahun 539 SM, pasukan Persia menyerbu Babilonia dan merebut kota, mengakhiri kekuasaan Dinasti Babilonia.

Setelah itu, peradaban Babilonia mulai memudar, dan bahasa, kebudayaan, dan arsitektur mereka mulai terlupakan. Namun, warisan peradaban Babilonia masih terlihat hari ini, terutama dalam bidang hukum, arsitektur, dan agama.

Kesimpulan

Peradaban Babilonia adalah salah satu peradaban tertua dan paling berpengaruh di dunia kuno. Dengan Hukum Hammurabi dan Taman Gantung Babilonia, peradaban ini meninggalkan warisan yang sangat signifikan dalam sejarah manusia. Meskipun peradaban Babilonia telah lenyap, warisan mereka masih terlihat hari ini, dan keduanya tetap menjadi sumber inspirasi bagi para ahli hukum, arsitek, dan sejarawan di seluruh dunia.

Referensi

Peradaban Babilonia: Hukum Hammurabi dan Taman Gantung

  • "Hukum Hammurabi" oleh Hammurabi (1754 SM)
  • "Sejarah Babilonia" oleh Herodotus (440 SM)
  • "Taman Gantung Babilonia" oleh Diodorus Siculus (60 SM)
  • "Peradaban Babilonia" oleh Samuel Noah Kramer (1956)
  • "Hukum Hammurabi dan Pengaruhnya pada Hukum Modern" oleh Ernest C. Caldwell (2011)
  • Peradaban Babilonia: Hukum Hammurabi dan Taman Gantung