Profil Lengkap Ustadz Adi Hidayat, Lc. Ma
Google search: aliran ustadz adi hidayat, gambar istri ustadz adi hidayat, nama anak ustadz adi hidayat yg pertama, kekayaan ustadz adi hidayat, alamat rumah ustadz adi hidayat, pesantren ustadz adi hidayat di bekasi, bisnis ustadz adi hidayat, biaya masuk pesantren adi hidayat
Dalam setiap ceramahnya, Beliau dikenal memiliki Kajian yg lengkap, mendalam dan komprehensif mengenai segala bidang ilmu agama Islam. Salah satu yg membuat orang terpukau adalah Pada ketika menerangkan suatu sumber hukum, beliau hapal tata letak Al-Qur'an (Nomor surat, ayat, dan letak ayat dalam mushaf Al Qur'an), judul buku/hadits, harga buku, halaman, serta letak paragraf mengenai kutipan yg ia sebutkan.
Baca: "Bedah Buku Paket Hafalan Al-Qur'an AT-Taisir Karya Ustadz Adi Hidayat, Lc., Ma."
Poly tausiah Ustadz Adi Hidayat yg dishare di berbagai media sosial Seperti Facebook dan YouTube. Dengan gaya penyampaian tausiah yang jelas dan lugas, membuat tausiah Ustdaz Adi Hidayat ini banyak yg mencari sehingga banyak orang yang penasaran dan ingin mengetahuinya terutama melalui internet.
Ust. Adi Hidayat, Lc, MA. lahir dengan nama Lengkap Adi Hidayat Warso pada tanggal 11 September 1984 di Pandeglang Propinsi Banten dari pasangan orang tua Warso Supena (Ayah) dan Hj.Rafiah Akhyar (Ibu) memiliki 4 orang saudara yaitu Ade Rahmat, Neng Inayatin, Ima Rakhmawati, dan Ita Haryati. Ustadz Adi Hidayat menikah dengan Shufairok atau dikenal dengan panggilan Mbak Iir, Asli Lasem Rembang dan memiliki 3 orang anak. Anak yg pertama bernama Muhammad Hamilul Qurani, kemudian yang kedua bernama Amelia Habibatul Mustofa, dan yg ketiganya bernama Muhammad Abdullah Amali lahir pada hari Rabu, 24 Ramadhan 1440 H / 29 Mei 2019.
Pendidikan agamanya beliau dapatkan dari kedua orang tuanya, meski pertemuan dengan ayahnya tak berlangsung lama dikarenakan sang ayahanda dipanggil oleh yang maha kuasa saat Adi Hidayat berumur 13 tahun. Pelajaran mengaji Al-Qur'an beliau dapatkan dari sang ibunda sejak ia masih kecil bersama saudara-saudara yang lainnya. Dalam salah sesuatu ceramahnya Ustadz Adi Hidayat menceritakan bagaimana ibunya mendidik anak anaknya bagi mengaji Al-Qur'an di waktu setelah shalat magrib. Sang ibunda akan mencari anak-anaknya yang tak hadir saat pelajaran mengaji hingga ditemukan dimanapun mereka bersembunyi.
Ibunda Adi Hidayat
Ibunda Adi Hidayat adalah seorang ibu rumah tangga biasa, beliau adalah sosok ibu sangat sayang keluarga. Kesholehannya membawa keluarga terus dekat dengan tuntunan agama Islam yang benar. Ada dua prinsip yang beliau ingat betul mengenai ibunya, yang pertama beliau adalah sosok yang disiplin dalam hal beribadah kepada Allah.
Bila waktu magrib datang, semua penghuni rumah dilarang sedang aktifitas. Televisi dan radio harus dalam kondisi mati, selesai menunaikan shalat magrib Adi HIdayat dan ke-empat saudaranya yg yang lain harus telah bersiap di depan beliau buat belajar mengaji dan beliaulah yg mengajarkan membaca Al-Quran langsung kepada anak-anaknya.
Bila salah sesuatu dari anak-anaknya tidak hadir maka keempat saudara yang lainnya disuruh untuk mencari, kemanapun bersembunyi pasti bisa ditemukan, hingga seluruh dipastikan hadir di depan ibu buat mengikuti pelajaran mengaji malam itu. Pernah Adi hidayat kecil bersembunyi di bawah lemari, dan keempat saudaranya mencari hingga didapatinya Adi Hidayat bersembunyi di bawah lemari.
Yang kedua yg Adi Hidayat ingat betul sejak aku kecil, salah sesuatu usaha Ibundanya sepeninggal ayahnya (wafat saat Adi Hidayat berusia 13 tahun). Sejak kecil, Ustadz Adi Hidayat paham betul soal ibundanya yg selalu memastikan apa-apa yang masuk ke dalam tubuh anak-anaknya semuanya betul-betul dalam keadaan yg halal. Misalnya saja, kalau ibundanya membeli ayam tidak pernah membeli ayam yang sudah mati. Sang ibu datang sendiri ke pasar untuk mencari ayam yang masih hidup dan disembelih oleh tukang ayamnya di hadapannya dan doanya sang bunda segera yg bimbing, hal ini dilakukan untuk memastikan ayam yang disembelih benar-benar sesuai dengan tuntunan syariat Islam. Kalaupun makanan yang dibawa ke rumah dalam kondisi jadi, maka dipastikan orang yang menjualnya sangat dikenal beliau. Ibu kita selalu memastikan anak-anaknya mendapatkan makanan yang benar, yang Allah ridhai dan membangun hubungan baik dengan Allah Subhanahu wa ta ‘alaa.
Ayahanda Adi Hidayat
Kisah Spiritual beliau berawal dari sebuah rumah kecil di Pandeglang, Banten. Ayahnya adalah seorang pengajar (Ustadz) di sebuah Musholla kecil (di kemudian hari menjadi mesjid). Setiap malam yang ditentukan Adi Hidayat kecil selalu di bawa ayahnya mengikuti taklim. Saat sang ayah, Adi Hidayat menemani di sisinya hingga tertidur. Bila tiba waktunya pulang, Adi Hidayat digendong Ayahanda menuju rumah. Meski demikian, sang Ayah tidak pernah membangunkan Adi ketika tidur di musholla, dengan penuh rasa kasih sayang seorang ayah dijaganya tidur sang anak hingga tiba di rumah.
Ustadz Adi Hidayat ingat betul ketika ayah memeluknya sepanjang perjalanan dari musholla menuju rumah, Adi tahu apa apa yang dikerjakan sang ayah di sepanjang jalan menuju rumah agar dirinya tetap terjaga dari tidur. Hal ini dapat diketahui saat Adi pura-pura tidur di musholla, hal ini Adi lakukan hanya ingin tahu saja apa yg sang Ayah lakukan sepanjang jalan menuju rumah.
Saat datang di rumah, kemudian sang Ayah meletakkan Adi (yang saat itu pura-pura tidur) di tempat tidur. Saat itulah Adi bangun, mengetahui sang anak pura-pura tidur, ayahnya bukannya marah tetapi malah tersenyum dan mengajaknya bermain. Itulah kenangan ketika kecil yang masih membekas dalam ingatan sang Ustadz yg hafal Qur'an 30 Juz ini hingga dewasa.
Pendidikan Formal
Ustadz Adi Hidayat memulai pendidikan formal di TK Pertiwi Pandeglang tahun 1989 dan lulus dengan predikat siswa terbaik. Kemudian melanjutkan pendidikan dasar di SDN Karaton 3 Pandeglang hingga kelas III dan beralih ke SDN III Pandeglang di jenjang kelas IV hingga VI. Di beberapa sekolah dasar ini beliau juga mendapat predikat siswa terbaik, hingga dimasukan dalam kelas unggulan yang menghimpun seluruh siswa terbaik tingkat dasar di Kabupaten Pandeglang. Dalam program ini, beliau juga menjadi siswa teladan dengan peringkat pertama. Dalam proses pendidikan dasar ini, Adi Hidayat kecil juga disekolahkan kedua orang tuanya ke Madarasah Salafiyyah Sanusiyyah Pandeglang. Pagi sekolah umum, siang hingga sore sekolah agama. Di madrasah ini, beliau juga menjadi siswa berprestasi dan didaulat sebagai penceramah cilik dalam setiap sesi wisuda santri.
Tahun 1997, beliau melanjutkan pendidikan Tsanawiyyah hingga Aliyah (setingkat SMP-SMA) di Ponpes Darul Arqam Muhammadiyyah Garut. Ponpes yg memadukan pendidikan Agama dan umum secara proporsional dan sudah mencetak banyak alumni yang berkiprah di tingkat nasional dan internasional. Di Ponpes inilah beliau mendapatkan bekal dasar penting dalam berbagai disiplin pengetahuan, baik umum maupun agama. Guru penting beliau, Buya KH. Miskun as-Syatibi ialah orang yang paling berpengaruh dalam menghadirkan kecintaan beliau terhadap al-Qur’an dan pendalaman pengetahuan.
Selama masa pendidikan ini beliau telah meraih banyak penghargaan baik di tingkat Pondok, Kabupaten Garut, bahkan Propinsi Jawa Barat, khususnya dalam hal syarh al-Qur’an. Di tingkat II Aliyah bahkan pernah menjadi utusan termuda dalam program Daurah Tadribiyyah dari Univ. Islam Madinah di Ponpes Taruna al-Qur’an Jogjakarta. Beliau juga seringkali dilibatkan oleh pamannya KH. Rafiuddin Akhyar, pendiri Dewan Dakwah Islam Indonesia di Banten buat terlibat dalam misi dakwah di wilayah Banten.
Beliau lulus dengan predikat santri teladan dalam 2 bidang sekaligus (agama dan umum) serta didaulat menyampaikan makalah ilmiah “konsep ESQ dalam al-Qur’an” di hadapan tokoh pendidikan M. Yunan Yusuf. Tahun 2003, beliau mendapat undangan PMDK dari Fakultas Dirasat Islamiyyah (FDI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang bekerjasama dengan Univ. al-Azhar Kairo, hingga diterima dan mendapat gelar mahasiswa terbaik dalam program ospek. Tahun 2005, beliau memperoleh undangan khusus buat melanjutkan studi di Kuliyya Dakwah Islamiyyah Libya yang kemudian diterima, walau mesti meninggalkan program FDI dengan raihan IPK 3,98.
Di Libya, Adi Hidayat muda belajar intensif berbagai disiplin ilmu baik terkait dengan al-Qur’an, Hadits, Fiqh, Ushul Fiqh, Tarikh, Lughah, dan selainnya. Kecintaannya pada al-Qur’an dan Hadits menjadikan beliau mengambil program khusus Lughah Arabiyyah wa Adabuha demi memahami kedalaman makna dua sumber syariat ini.
Pendidikan Nonformal
Selain pendidikan formal, beliau juga bertalaqqi pada masyayikh bersanad baik di Libya maupun negara yg pernah dikunjunginya. Beliau belajar al-Qur’an pada Syaikh Dukkali Muhammad al-‘Alim (muqri internasional), Syaikh Ali al-Liibiy (Imam Libya buat Eropa), Syaikh Ali Ahmar Nigeria (riwayat warsy), Syaikh Ali Tanzania (riwayat ad-Duri). Beliau juga belajar ilmu tajwid pada Syaikh Usamah (Libya). Adapun di antara guru tafsir beliau ialah syaikh Tanthawi Jauhari (Grand Syaikh al-Azhar) dan Dr. Bajiqni (Libya), sementara Ilmu Hadits beliau pelajari dari Dr. Shiddiq Basyr Nashr (Libya). Dalam hal Ilmu Fiqh dan ushul Fiqh di antaranya beliau pelajari dari Syaikh ar-Rabithi (mufti Libya) dan Syaikh Wahbah az-Zuhaili (Ulama Syiria). Beliau mendalami ilmu lughah melalui syaikh Abdul Lathif as-Syuwairif (Ahli bahasa Global, anggota majma’ al-lughah), Dr. Muhammad Djibran (Pakar Bahasa dan Sastra), Dr. Abdullâh Ustha (Ahli Nahwu dan Sharaf), Dr. Budairi al-Azhari (Ahli ilmu Arudh), juga masyayikh lainnya. Adapun ilmu tarikh beliau pelajari di antaranya dari Ust. Ammar al-Liibiy (Sejarawan Libya). Selain para masyayikh tersebut, beliau juga aktif mengikuti seminar dan dialog bersama para pakar dalam forum ulama dunia yang berlangsung di Libya.
Kiprah
Di akhir 2009 beliau diangkat menjadi amînul khutabâ, ketua dewan khatib jami Dakwah Islamiyyah Tripoli yang berhak menentukan para khatib dan pengisi di Masjid Dakwah Islamiyyah. Beliau juga aktif mengikuti dialog internasional bersama para pakar lintas agama, mengisi berbagai seminar, termasuk acara tsaqafah Islâmiyyah di channel at-tawâshul TV Libya.
Awal tahun 2011 beliau kembali ke Indonesia dan mengasuh Ponpes al-Qur’an al-Hikmah Lebak Bulus. Dua tahun kemudian beliau berpindah ke Bekasi dan mendirikan Quantum Akhyar Institute, yayasan yg bergerak di bidang studi Islam dan pengembangan dakwah. Pada November 2016, beliau bersama beberapa sahabatnya Heru sukari dan Roy Winarto mendirikan Akhyar TV sebagai media dakwah penting. Kini, Ustadz Adi Hidayat aktif menjadi narasumber keagamaan baik ta’lim, seminar, dan selainnya. Beliau juga giat mengukir pena dan telah melahirkan karya dalam bahasa Arab dan Indonesia, di antaranya: Minhatul Jalil bi ta’rif arudh al-Khalil, Quantum Arabic, Makna Ayat Puasa, Menyoal Hadits Populer, Ilmu Hadits Praktis, Pengantin as-Sunnah, Panduan Praktis Idul Adha, al-Majmu Bekal Nabi bagi para Penuntut Ilmu, Catatan Penuntut Ilmu dan Manhaj Tahdzir Kelas Eksekutif.
Gelar Doktor Kehormatan
Ustadz Adi Hidayat, Lc., Ma menerima gelar Doktor Kehormatan (honoris causa) dalam kontribusi di bidang pengetahuan, budaya, dan dakwah dari Universitas Astrolabe Istanbul (IAU) Istanbul, Turki, pada Kamis (28/11/2019). Gelar Doktor kehormatan ini langsung diserahkan oleh Presiden Erdogan dalam pembukaan acara Internasional Halal Expo 28 November 2019.
Dalam unggahan akun media sosial Instagram Ustadz Adi Hidayat @adihidayatofficial pada Selasa (12/11/2019) terdapat foto surat undangan yg langsung ditandatangani oleh Ketua Universitas Astrolabe Istanbul (IAU), Prf. M. Kher Alghabani.
Kegiatan
Selain mengisi Tausiah, beliau juga memiliki banyak aktifitas keagamaan lainnya, seperti menjadi narasumber dua seminar tingkat nasional dan Internasional, aktif mengajar di berbagai ta’lim keagamaan, menjadi dosen tamu dan luar biasa Universitas, narasumber Kajian Islam, Dewan Pakar Masjid Al Ihsan Jakapermai Bekasi, serta Direktur Pusat Kajian Islam Quantum Akhyar Institute. Beliau juga aktif menulis buku ilmiah berbahasa arab dan Indonesia, Beberapa bukunya yang telah terbit diantara berjudul:
- Minhatul Jail Bita’rifi Arudil Khalil ( Pengantar Kaidah Puisi Arab, 2010 )
- Quantum Arabic Metode Akhyar ( Cara cepat belajar bahasa arab, 2011 )
- Marifatul Insan: Panduan Alqur’an menuju insan paripurna (2012)
- Makna Ayat Puasa,
- Mengenal Kedalaman Bahasa Al-qur’an (2012)
- Al-Arabiyyah Lit Thullabil Jami’iyyah (Modul Bahasa Arab UMJ, 2012)
- Menyoal hadits hadits populer (2013)
- Ilmu Hadits Praktis (2013)
- Tuntunan Praktis Idul Adha (2014)
- Pengantin as-Sunnah (2014)
- Buku Catatan Penuntut Ilmu (2015).
Untuk konfirmasi seputar jadwal ta'lim: 081210302016 (Ust. Hanif)
Untuk informasi, mengundang Ust. Adi, insya Allah mampu kontak ke pihak Akhyar di : 0897 0807 170 (M. Solihan). Atau mampu segera kunjungi Website resmi Quantum Akhyar Institute.
Sumber:
- Quantum Akhyar Institute
- Channel YouTube Adi Hidayat Official
Silahkan simak Salah satu Video menarik dari Ustadz Adi Hidayat, Lc. MA di bawah ini:
Gabung dalam percakapan