Suka Sejarah

Profil & Biodata Irman Gusman - Ketua Dpd Ri Periode 2014-2019

Biodata H. Irman Gusman S.E., MBA

Ketua Dewan Perwakilan Daerah ke-2
Mulai menjabat: 1 Oktober 2009

Informasi pribadi: 
  • Lahir: 11 Februari 1962 Padang Panjang, Sumatera Barat, Indonesia
  • Kebangsaan: Indonesia
  • Istri: Liestyana Rizal Gusman
  • Anak: Irviandari Alestya Gusman, Irviandra Fathan Gusman, Irvianjani Audria Gusman
  • Loka tinggal: Kompleks Denpasar Raya, Kuningan, Jakarta Selatan
  • Alma mater: Universitas Kristen Indonesia, University of Bridgeport
  • Pekerjaan: Politisi
  • Agama: Islam

H. Irman Gusman, S.E., MBA adalah seorang negarawan, politisi, pejabat, dan pengusaha asal Indonesia. Saat ini, Irman Gusman menjabat sebagai Ketua DPD (DPD) RI, periode 2014-2019.

Irman Gusman memulai karier politiknya sejak tahun 1999 dengan menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia mewakili Sumatera Barat. Kemudian pada Pemilu 2004, Irman yg dikenal sebagai penggagas lahirnya Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, terpilih sebagai anggota DPD RI mewakili Sumatera Barat dan menjadi Wakil Ketua DPD RI bersama Ginandjar Kartasasmita sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI periode pertama

Pada periode kedua Dewan Perwakilan Daerah, Irman Gusman terpilih sebagai Ketua. Irman Gusman menyisihkan saingannya anggota Dewan Perwakilan Daerah yang berasal Sulawesi Tenggara, Laode Ida. Dalam pemungutan suara yg dilaksanakan dalam pertemuan paripurna DPD di Gedung Nusantara V Jakarta, Jumat (02/10/2009) dini hari, Irman Gusman berhasil meraih suara dukungan sebanyak 81 suara sedangkan Laode Ida memperoleh 46 suara.

Sedangkan pada pemilihan periode ketiga, Irman Gusman kembali terpilih sebagai Ketua. Pemilihan yang digelar Kamis (02/10/2014) berlangsung sangat alot. Penentuan Irman Gusman sebagai Ketua DPD berlangsung dengan empat kali tahapan. Penentuan pimpinan Dewan Perwakilan Daerah ini dimulai pada pukul 14.30 WIB dan berakhir pada pukul 22.30 WIB. Irman Gusman akhirnya menang dengan memperoleh 66 suara melawan saingan ketatnya senator asal Nusa Tenggara Barat, Farouk Muhammad yang meraih 53 suara.

Dengan demikian, maka Irman Gusman tercatat dalam sejarah sebagai satu-satunya pimpinan parlemen yg terpilih hingga tiga periode berturut-turut. Irman Gusman kemudian dikenal sebagai Pejuang Daerah.


Latar belakang

Irman Gusman lahir pada 11 Februari 1962 di Padang Panjang, Sumatera Barat. Ia merupakan putra Minangkabau pasangan Gusman Gaus yang berasal Padang Panjang dan Janimar Kamili yang berasal Guguak Tabek Sarojo, Agam. Ayahnya pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, sedangkan ibunya merupakan anak dari pedagang emas yang cukup sukses. Irman menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Indonesia, dan meraih gelar Master of Business Administration (MBA) dari Graduate School of Business, University of Bridgeport, Connecticut, Amerika Perkumpulan.

Irman Gusman adalah salah satu tokoh terkemuka di Indonesia periode pasca  Reformasi. Saat ini dia menjadi Ketua DPD RI periode 2009-2014, dan secara  berturut-turut selama 3 (tiga) periode menjadi pimpinan Dewan Perwakilan Daerah RI sejak tahun 2004. Kalau kami berbicara mengenai lembaga senat RI, otonomi daerah dan desentralisasi  di Indonesia, nama Irman Gusman tidak boleh dilewatkan. Peran Irman Gusman dalam memperjuangkan kepentingan daerah memang sangat  besar.

Irman salah satu tokoh pasca-reformasi yang secara konsisten memperjuangkan perlunya rekognisi dan akomodasi kepentingan daerah dalam berbagai proses kenegaraan dan pemerintahan. Hal itu dilandasi oleh pemikiran mengenai karakter asali bangsa Indonesia yg multicultural. Bagi Irman Gusman, sistem politik dan pemerintahan harus mencerminkan karakter bangsa Indonesia.

Dengan demikian, hasil dari berbagai sistem kenegaraan dan pemerintahan benar-benar mencerminkan kebutuhan bangsa Indonesia.Bersama dengan Ginanjar Kartasasmita dan kawan-kawan, Irman Gusman memberi sumbangan utama  sehingga Indonesia ketika ini mempunyai mekanisme sistem checks and balances baru dalam sistem kenegaraan dan pemerintahan dengan lahirnya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah RI atau senat RI.

Kesadaran besar tentang perlunya akomodasi hak dan kepentingan dalam pemikiran Irman Gusman berasal dari didikan keluarga yang pluralis. Ayahnya, Gusman Gaus adalah salah satu tokoh Muhammadiyah di Sumatera Barat. Meski menjadi tokoh ormas Islam, Gusman Gaus tidak segan menyekolahkan Irman Gusman di Universitas Kristen Indonesia (UKI). Hal itu mengisyaratkan bahwa sejak semula, keluarga Gusman mendidik anak-anaknya supaya mengenal dan menghargai perbedaan.

Di UKI inilah bakat Irman dalam bidang kepemimpinan terasah. Ia sempat menjadi Ketua Senat Mahasiswa di almamaternya ini. lepas dari UKI, Irman meneruskan kuliah dalam bidang Master of Business Administration di Bridgeport University. Sepulang dari Amerika Perkumpulan, Irman Gusman lebih banyak berkiprah di bidang ekonomi dan sosial. Berkat Irman Gusman, bisnis keluarga Gusman maju pesat.

Karier politiknya berawal dari Majelis Permusyawaratan Rakyat saat ia menjadi  anggota fraksi utusan daerah pada periode 1999-2004. Perhatian yg sangat besar  terhadap keanekaragaman Indonesia inilah yang kemudian diteruskannya dengan perjuangan melahirkan DPD RI dan tekadnya bagi memperkuat otonomi daerah.

Karena tak berasal dari partai dan tekadnya bagi merangkul segala golongan demi kemajuan Indonesia, Irman Gusman lebih tidak jarang dikenal sebagai tokoh bangsa atau negarawan daripada seorang politikus. Apalagi, Irman Gusman dikenal sangat aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Karakteristik khas inilah yang membedakan dia dengan banyak politikus yang lain pada periode pasca reformasi.


Karier Politik

Irman memulai karier politiknya sejak tahun 1999 dengan menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia mewakili Sumatera Barat. Kemudian pada Pemilu 2004, Irman yang dikenal sebagai penggagas lahirnya DPD Republik Indonesia, terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah RI mewakili Sumatera Barat dan menjadi Wakil Ketua DPD RI bersama Ginandjar Kartasasmita sebagai Ketua DPD RI periode pertama. Pada tahun 2009, Irman kembali terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah RI mewakili Sumatera Barat dan terpilih sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI.

Dalam perjalanan karier politiknya, Irman mencurahkan perhatiannya buat membangun Dewan Perwakilan Daerah (Dewan Perwakilan Daerah RI) dengan tujuan bagi mempercepat pembangunan daerah-daerah. Irman Gusman dikenal sebagai pejuang daerah yang konsisten pada pemikiran dan cita-citanya yaitu membangun negeri dari daerah. Irman dikenal sebagai salah seorang penggagas sistem politik beberapa kamar (bikameral) pada Majelis Permusyawaratan Rakyat. Pada saat reformasi bergulir, Irman berperan sebagai salah sesuatu penggagas amendemen UUD 1945 yang ketika itu menjadi anggota MPR RI utusan Sumatera Barat tahun 1999. Berkat perjuangannya tersebut, terjadi perubahan yg mendasar dalam sistem ketatanegaraan bangsa Indonesia. Di mana presiden dan wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat, pembatasan masa jabatan presiden cuma beberapa periode, lahirnya Mahkamah Konstitusi serta Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (Dewan Perwakilan Daerah RI).

Pada bulan Maret 2013, Irman Gusman diangkat sebagai keluarga kehormatan Komando Pasukan Spesifik (Kopassus) dalam rangkaian HUT ke-61 Kopassus. Penghargaan ini termasuk langkah bagi kalangan sipil karena penghargaan militer diberikan dengan kriteria dan pertimbangan yg ketat, mengingat TNI harus tetap netral di bidang politik.


Karier Bisnis

Selain dikenal sebagai politisi, Irman juga merupakan seorang pengusaha ulung. Kariernya sebagai pengusaha dimulai pada tahun 1988, saat ia terjun ke bisnis punya keluarga PT Khage Lestari Timber. Pada ketika itu ia ditugasi untuk mengembalikan keadaan perusahaan yg terlilit hutang. Berkat kemampuan dan intelektualitasnya, ia berhasil membalikkan posisi keuangan perusahaan menjadi positif. Dan perusahaan itu bisa mengekspor produk-produknya ke luar negeri. Disamping mengelola perusahaan kayu, Irman juga mendirikan Padang Industrial Park, sebuah kawasan industri yg didirikan di atas lahan seluas 200 hektare. Disini ia sempat menjadi Komisaris Utama perusahaan.


Keluarga

Irman menikah dengan seorang wanita yang berasal Sungai Batang, Maninjau bernama Liestyana Rizal Gusman. Dari pernikahannya itu, ia telah dikaruniai beberapa putri dan seorang putra, merupakan Irviandari Alestya Gusman, Irviandra Fathan Gusman dan Irvianjani Audria Gusman.


Organisasi
  • Dewan Ahli Gebu Minang (1999-2003)
  • Bendahara Generik ICMI (2000-2005)
  • Penasihat Majelis Ekonomi Pimpinan Wilayah Muhamaddiyah Provinsi Sumatera Barat (2000-2005)
  • Wakil Ketua Dewan Pakar ICMI (2005-2010)
  • Dewan Penyantun Universitas Andalas, Padang
  • Dewan Penyantun Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, Padang
  • Dewan Kehormatan ESQ

Jabatan
  • Komisaris Utama PT Padang Industrial Park (PIP)
  • Komisaris Primer PT Khage Lestari Timber
  • Komisaris Primer PT Sumatera Korea Motor
  • Komisaris PT Abdi Bangsa, Tbk
  • Komisaris Independen PT Media Nusantara Citra, Tbk
  • Direktur Primer PT Prinavin Prakarsa
  • Komisaris Utama PT Guthri Pasaman Nusantara
  • Komisaris Utama PT Kopitime DotCom, Tbk

Penghargaan
  • Bintang Mahaputra Adipradana
  • Pemimpin Muda Berpengaruh oleh Majalah Biografi Politik
  • Pemimpin Muda Indonesia oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
  • Pemimpin Muda Berpengaruh oleh Majalah Jakarta Political Club
  • Pemimpin Muda Potensial di Parlemen oleh Pemerintah Amerika Perkumpulan

Sumber: Wikipedia