Suka Sejarah

Biografi Ahmad Musadeq, Nabi Palsu

Musadek alias Abdussalam adalah mantan pimpinan aliran Al Biografi Ahmad Musadeq, Nabi Palsu
Ahmad Moshaddeq/Musaddeq/Musadek alias Abdussalam adalah mantan pimpinan aliran Al-qiyadah Al Islamiyah yang populer pada 2006 karena mengaku diri sebagai rasul. Dia mengaku mendapatkan wahyu ketika melakukan bersemedi dan melaporkan hal ini kepada teman-temannya. Dia juga mengaku bertemu dengan malaikat Jibril dan diangkat menjadi rasul bagi membawa risalah yang baru.

Adapun Milah Abraham merupakan sebuah komunitas ajaran yg dianggap sesat sesuai Fatwa MUI karena mencampuradukkan ajaran Islam, Nasrani dan Yahudi. Genre itu disebut-sebut metamorfosa dari aliran Al-Qiyadah yang didirikan Ahmad Musadeq.

Selain mengaku sebagai nabi, Ahmad Musadeq juga menyebarkan petuah sesat. Misalnya anjuran buat tak mewajibkan sholat, puasa dan ibadah wajib lainnya. Musadeq sendiri mengaku jika dirinya mendapatkan wahyu. Salah satunya lewat proses semedi di Gunung Bunder, Bogor, selama 40 hari.

Lantaran meresahkan, akhirnya Musadeq dan organisasinya pun dilabeli sesat oleh MUI. Polisi berhasil meringkusnya dan membuat si nabi palsu ini bertobat dengan kembali mengucapkan syahadat. Meskipun mengaku taubat, Musadeq tampaknya masih aktif menyebarkan ajaran barunya yg merupakan turunan dari Al Qiyahdah Al Islamiah.


Ahmad Musadeq dan Gafatar

Dulunya Ahmad Musadeq bersama Panji Gumilang mendirikan Negara Islam Indonesia (NII) KW 9 pada tahun 1996. Karena tak cocok, Ahmad Musadeq kemudian mendirikan Al Qiyadah Al Islamiyah pada tahun 2000.

Al Qiyadah Al Islamiyah menggabungkan antara Al Quran, Injil dan Taurat sebagai ajarannya. Ia juga melanjutkan doktrin NII KW 9 bahwa ketika ini tak ada kepemimpinan sah sejak runtuhnya Khilafah Islamiyah pada 1924 di Turki sehingga umat harus mendirikan negara Islam di bawah kepemimpinan Ahmad Musadeq sebagai Nabi dan Sang Mesias.

Al Qiyadah Al Islamiyah disorot keras pada 2006 dan dinyatakan sesat oleh MUI pada 4 Oktober 2007. Dan pada 2008, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis Musadeq 4 tahun penjara dipotong masa tahanan.

Musadeq sempat menyatakan diri bertaubat, tapi ternyata diam-diam dia kembali menyebarkan alirannya dengan nama baru; Millata Ibrahim. Genre ini sedikit memodifikasi ajarannya dengan menyebut bahwa segala agama bersumber dari Nabi Ibrahim sehingga pengikut Millata Ibrahim segera mengikuti ajaran Ibrahim. Adapun shalat dan puasa tak diwajibkan.

Milah Abraham yaitu sebuah komunitas ajaran baru yang berasal Depok yang mencampuradukkan ajaran Islam, Nasrani, dan Yahudi. Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat mengaku terus memantau komunitas tersebut agar tak menyesatkan warga di sekitarnya.
Menurut Sekretaris MUI Kota Depok, Khaerullah Ahyari, Komar muncul pertama kali pada tahun 2010. Genre tersebut merupakan metamorfosa dari aliran Al-Qiyadah yg didirikan pada tahun 2007 Ahmad Musadeq. Pengikut aliran Komar ini diindikasikan berkembang di Kecamatan Beji dan Kecamatan Cilodong, Depok.
Hanya saja, aliran ini pernah memenuhi panggilan saat MUI ingin sedang tabayun. Mereka bahkan melarikan diri ketika MUI mendatangi kediaman salah sesuatu pengikutnya. Khaerullah mengaku bahwa MUI menemui kesulitan bagi mengetahui lebih jauh keberadaan mereka.

Pada 14 Agustus 2011 atas prakarsa 51 orang pendiri, Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) didirikan. Secara resmi, Gafatar pusat dideklarasikan pada 21 Januari 2012 diikuti oleh 14 Dewan Perwakilan Daerah setingkat provinsi.

Musadeq diketahui berada di balik Gafatar setelah memberikan wejangan tentang ruhul qudus dalam meeting pengurus di Banda Aceh pada 27 Nopember 2014.

Eks Ketua Generik Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) Mahful M Tumanurung, menegaskan Ahmad Musadeq bukan pengurus ataupun pelopor dari organisasi yang pernah dipimpinnya.
"Secara keorganisasian, beliau bukan pengurus, bukan pendiri Gafatar. Pendiri ada 52 badan pelopor, masih ada yg hidup ada yg meninggal," ujar Mahful dalam jumpa pers di Kantor LBHI, Jakarta Pusat, Selasa (26/1/2016).
Namun, Mahful M Tumanurung mengaku bahwa kehadiran Musadeq di Gafatar memiliki nilai spiritual yang dijunjung tinggi.
"Beliau nara sumber spiritual kita. Apa salah kita pilih beliau? Karena kita tak percaya terhadap Alim Ulama," tandasnya.

Gafatar didirikan dalam rangka menarik simpati masyarakat yang tidak dapat didekati dengan Millata Ibrahim. Gafatar dibentuk sebagai organisasi masyarakat yg berkecimpung dalam masalah sosial sehingga banyak sedang baksos, memberikan bantuan dan kerja bakti membersihkan lingkungan. Masyarakat yg tertarik dengan aktifitas Gafatar kemudian direkrut menjadi anggota, lalu seandainya mereka loyal akan dijadikan pengurus. Saat menjadi pengurus itulah doktrin Millata Ibrahim ditanamkan.

Rupanya, Gafatar juga ditolak masyarakat setelah diketahui hakikatnya. Lalu organisasi itu pun membuat nama baru dengan sebutan Negara Karunia Semesta Alam yang mengandalkan rekrutmen secara rahasia seperti yg dialami oleh dokter Richa.

Sumber: