Gottlob Frege - Pelopor Logika Modern
Bertrand Russell (1872-1970).
Biografi
Gottlob Frege lahir pada 8 November 1848 di Wismar, Mecklenburg-Schwerin, Jerman dari pasangan Karl Alexander Frege dan Auguste Wilhelmine Sophie Frege. Ayahnya, Karl, adalah seorang pendiri dan sekaligus menjadi kepala sekolah di sekolah tinggi khusus perempuan hingga ia wafat. Setelah kematian ayahnya, sekolah tersebut dipimpin oleh ibunya, Sophie.
Gurunya, Gustav Adolf Leo Sachse, memiliki peranan penting atas karir ilmuwan Frege, karena ialah yang menyarankan Frege untuk meneruskan berkuliah di Universitas Jena setelah lulus dari gimnasium.
Frege menikahi Margarete Katharina Sophia Anna Lieseberg (15 Februari 1856 - 25 Juni 1904) pada 14 Maret 1887. Gottlob Frege wafat pada usia 76 tahun, tepatnya 26 Juli 1925 di Bad Kleinen (sekarang menjadi bagian dari Mecklenburg-Vorpommern).
Pemikiran dan teori Gottlob Frege
Filsafat analitik atau filsafat linguistik atau filsafat bahasa, penggunaan istilahnya tergantung pada preferensi filsuf yg bersangkutan. Namun pada umumnya kalian dapat menjelaskan pendekatan ini sebagai suatu yg menganggap analisis bahasa sebagai tugas mendasar filsuf.
Sebagai bapak filsuf analitik, Gottlob Frege adalah filsuf terpenting setelah Immanuel Kant. Pemikiran Gottlob sedikit banyak dipengaruhi filsafat analitik, filsafat-logika, dan filsafat bahasa. Frege hendak merumuskan logika yang rigorus sebagai metode berfilsafatnya. Dengan kata yang lain, filsafat itu sendiri pada intinya adalah logika.
Frege berpendapat bahwa dasar yg kokoh buat matematika dapat ‘diamankan’ melalui logika dan analisis yg ketat terhadap logika dasar kalimat-kalimat. Cara itu juga bisa menentukan tingkat kebenaran suatu pernyataan.
Akar-akar analisis linguistik ditanam di lahan yang disiangi oleh Gottlob yg notabenenya adalah seorang matematikawan. Gottlob memulai sebuah revolusi logika (analitik), yang implikasinya masih dalam proses penanganan oleh filsuf-filsuf kontemporer. Ia menganggap bahwa logika sebetulnya mampu direduksi ke dalam matematika, dan percaya bahwa bukti-bukti harus selalu dikemukakan dalam bentuk langkah-langkah deduktif yg diungkapkan dengan jelas. Salah sesuatu idenya yang paling berpengaruh adalah membuat perbedaan antara “arti” (sense) proposisi dan “acuan” (reference)-nya, dengan mengetengahkan bahwa proposisi memiliki makna hanya apabila mempunyai arti dan acuan (ide ini mengandung kemiripan yg menonjol, secara kebetulan dengan pernyataan Kant bahwa pengetahuan cuma muncul melalui sintesis antara konsep dan intuisi).
“Truth – Conditional Theory” adalah teori yg mendefinisikan makna sebagai suatu kondisi dimana suatu ekspresi mungkin benar atau sebaliknya. Gottlob berpendapat bahwa penamaan setidaknya memiliki beberapa persoalan penting dalam mengungkapkan makna.
Pertama, semisal untuk “Sam” merujuk pada sebuah objek benda hidup ‘manusia’ yg ‘bernama Sam’. Namun, bila objek dari nama tersebut tidak ada, maka nama itu tidak memiliki arti. Model: Pegasus (kuda terbang dalam mitologi Yunani) dianggap tidak memiliki arti karena tak ditemukannya kuda yg memiliki sayap dan dapat terbang saat ini.
Kedua, keadaan dimana sebuah objek memiliki beberapa nama. Model bagi planet Venus dinamakan ‘Hesperus’ dan ‘Posphorus’. Jika kedua kata itu berarti sama maka tak akan menghasilkan kalimat yang berbeda dari makna aslinya. Dengan kata yang lain, beberapa nama bagi objek yang sama akan memiliki pengertian yg berbeda.
Pada tahun 1879 Frege menyusun notasi baru yang memungkinkan terekpresikannya “penentu kuantitas” (kata-kata seperti “semua”, “beberapa” dan sebagainya) dalam bentuk simbol-simbol. Ia berharap para filsuf dapat menggunakan notasi ini buat menyempurnakan bentuk logis argumen mereka, sehingga memungkinkan mereka bagi jauh lebih dekat, daripada waktu-waktu sebelumnya, dengan ide pembuatan filsafat menjadi ilmu yg ketat. Inovasi Frege mengenai pembilang notasi ini diterbitkan dalam sebuah tulisan berjudul Begriffsschrift yg menandai munculnya era logika modern.
Gottlob yakin logika dapat mengerjakan tugas-tugas jauh melampaui apa saja yg dibayangkan oleh Aristoteles, asalkan pemaknaan para logikawan mampu mengembangkan cara pengungkapan makna linguistik. Seluruhnya dengan simbol-simbol logika.
Filsuf
Frege merupakan salah sesuatu pelopor filsafat analitik , terutama karena kontribusinya terhadap filsafat bahasa, termasuk:
Riwayat pendidikan dan karir
-Wikipedia
-Risq13
Biografi
Gottlob Frege lahir pada 8 November 1848 di Wismar, Mecklenburg-Schwerin, Jerman dari pasangan Karl Alexander Frege dan Auguste Wilhelmine Sophie Frege. Ayahnya, Karl, adalah seorang pendiri dan sekaligus menjadi kepala sekolah di sekolah tinggi khusus perempuan hingga ia wafat. Setelah kematian ayahnya, sekolah tersebut dipimpin oleh ibunya, Sophie.
Gurunya, Gustav Adolf Leo Sachse, memiliki peranan penting atas karir ilmuwan Frege, karena ialah yang menyarankan Frege untuk meneruskan berkuliah di Universitas Jena setelah lulus dari gimnasium.
Frege menikahi Margarete Katharina Sophia Anna Lieseberg (15 Februari 1856 - 25 Juni 1904) pada 14 Maret 1887. Gottlob Frege wafat pada usia 76 tahun, tepatnya 26 Juli 1925 di Bad Kleinen (sekarang menjadi bagian dari Mecklenburg-Vorpommern).
Pemikiran dan teori Gottlob Frege
Filsafat analitik atau filsafat linguistik atau filsafat bahasa, penggunaan istilahnya tergantung pada preferensi filsuf yg bersangkutan. Namun pada umumnya kalian dapat menjelaskan pendekatan ini sebagai suatu yg menganggap analisis bahasa sebagai tugas mendasar filsuf.
Sebagai bapak filsuf analitik, Gottlob Frege adalah filsuf terpenting setelah Immanuel Kant. Pemikiran Gottlob sedikit banyak dipengaruhi filsafat analitik, filsafat-logika, dan filsafat bahasa. Frege hendak merumuskan logika yang rigorus sebagai metode berfilsafatnya. Dengan kata yang lain, filsafat itu sendiri pada intinya adalah logika.
Frege berpendapat bahwa dasar yg kokoh buat matematika dapat ‘diamankan’ melalui logika dan analisis yg ketat terhadap logika dasar kalimat-kalimat. Cara itu juga bisa menentukan tingkat kebenaran suatu pernyataan.
Akar-akar analisis linguistik ditanam di lahan yang disiangi oleh Gottlob yg notabenenya adalah seorang matematikawan. Gottlob memulai sebuah revolusi logika (analitik), yang implikasinya masih dalam proses penanganan oleh filsuf-filsuf kontemporer. Ia menganggap bahwa logika sebetulnya mampu direduksi ke dalam matematika, dan percaya bahwa bukti-bukti harus selalu dikemukakan dalam bentuk langkah-langkah deduktif yg diungkapkan dengan jelas. Salah sesuatu idenya yang paling berpengaruh adalah membuat perbedaan antara “arti” (sense) proposisi dan “acuan” (reference)-nya, dengan mengetengahkan bahwa proposisi memiliki makna hanya apabila mempunyai arti dan acuan (ide ini mengandung kemiripan yg menonjol, secara kebetulan dengan pernyataan Kant bahwa pengetahuan cuma muncul melalui sintesis antara konsep dan intuisi).
“Truth – Conditional Theory” adalah teori yg mendefinisikan makna sebagai suatu kondisi dimana suatu ekspresi mungkin benar atau sebaliknya. Gottlob berpendapat bahwa penamaan setidaknya memiliki beberapa persoalan penting dalam mengungkapkan makna.
Pertama, semisal untuk “Sam” merujuk pada sebuah objek benda hidup ‘manusia’ yg ‘bernama Sam’. Namun, bila objek dari nama tersebut tidak ada, maka nama itu tidak memiliki arti. Model: Pegasus (kuda terbang dalam mitologi Yunani) dianggap tidak memiliki arti karena tak ditemukannya kuda yg memiliki sayap dan dapat terbang saat ini.
Kedua, keadaan dimana sebuah objek memiliki beberapa nama. Model bagi planet Venus dinamakan ‘Hesperus’ dan ‘Posphorus’. Jika kedua kata itu berarti sama maka tak akan menghasilkan kalimat yang berbeda dari makna aslinya. Dengan kata yang lain, beberapa nama bagi objek yang sama akan memiliki pengertian yg berbeda.
Pada tahun 1879 Frege menyusun notasi baru yang memungkinkan terekpresikannya “penentu kuantitas” (kata-kata seperti “semua”, “beberapa” dan sebagainya) dalam bentuk simbol-simbol. Ia berharap para filsuf dapat menggunakan notasi ini buat menyempurnakan bentuk logis argumen mereka, sehingga memungkinkan mereka bagi jauh lebih dekat, daripada waktu-waktu sebelumnya, dengan ide pembuatan filsafat menjadi ilmu yg ketat. Inovasi Frege mengenai pembilang notasi ini diterbitkan dalam sebuah tulisan berjudul Begriffsschrift yg menandai munculnya era logika modern.
Gottlob yakin logika dapat mengerjakan tugas-tugas jauh melampaui apa saja yg dibayangkan oleh Aristoteles, asalkan pemaknaan para logikawan mampu mengembangkan cara pengungkapan makna linguistik. Seluruhnya dengan simbol-simbol logika.
Filsuf
Frege merupakan salah sesuatu pelopor filsafat analitik , terutama karena kontribusinya terhadap filsafat bahasa, termasuk:
- Fungsi analisis -argument dari proposisi ;
- Disparitas antara konsep dan objek (Begriff und Gegenstand);
- Prinsip compositionality ;
- Prinsip konteks ;
Riwayat pendidikan dan karir
- (1869) Lulus dari Gymnasium dan Berkuliah di Universitas jena
- (1871) Berkuliah di Universitas Göttingen
- (1873) Meraih gelar Ph.D di bidang matematika (geometri) di Universitas Göttingen
- (1874) Meraih habilitasi di bidang matematika di Universitas Jena, dan Menjadi private teacher di Universitas Jena
- (1879) Meraih gelar Professor Extraordinarius di Universitas Jena
- (1896) Meraih gelar Ordentlicher Honorarprofessor di Universitas Jena
- (1917) Pensiun
-Wikipedia
-Risq13
Gabung dalam percakapan